NEGERI INDONESIA

Keindahan Negeri Indonesia perlu kita jaga.

SAHABAT

Jangan pernah menyakiti sahabat baikmu.

TEKHNOLOGY

Kemajuan Tekhnology memudahkan aktivitas kehidupan.

SMK N 1 CLUWAK

Menunjukkan prestasi yang membanggakan.

SHOLAT ITU WAJIB

Jangan pernah tinggalkan kewajibanmu terhadap ALLAH SWT.

Tampilkan postingan dengan label Agama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Agama. Tampilkan semua postingan

Rabu, 07 November 2012

Ya Rasulullah . . Kemilaumu Semakin Terpancar


"Mereka berkehendak memadamkan cahaya agama Allah dengan mulut (media) mereka, dan Allah (menggagalkan usaha) mereka dengan menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir membencinya (QS 9: 32).

Sejak kehadirannya kebumi ini, ia telah membawa rahmat untuk semesta alam. tentu kita ingat, peristiwa hancurnya pasukan gajah yang dipimpin Abrahah yang hendak menghancurkan rumah Allah yakni Ka'bah. hancurnya pasukan gajah bersamaan dengan lahirnya Rasulullah saw yang dipenuhi cahaya di sekeliling ka'bah. bukankah ini adalah pertanda, bahwa Rasulullah sejak kelahirannya saja sudah membawa berkah dan rahmat bagi semesta?

kehidupannya, lurus, bersih, jujur, cerdas, amanah. sejak kecil sampai Ajal menjemput-Nya. bahkan ditengah berseberangnnya aqidah dengan orang-orang kafir quraisy, mereka orang-orang kafir mempercayai Rasulullah untuk menitipkan apa saja kepadanya.

fitnah, mihnah, tribulasi, ancaman, makar, adalah usaha yang selalu dilakukan oleh orang-orang kafir untuk menghadang da'wahnya. sejak panji da'wah itu dikibarkan, hingga kini, semua usaha perusakan terhadap agama ini terus digencarkan oleh mereka. Mereka tak pernah lelah dan tak pernah bosan untuk memadamkan cahaya Allah. Mereka bakar Alqur'an, mereka bantai umat Islam, dimana umat Islam minoritas, disitu umat Islam terancam jiwanya, mereka hina nabi Muhammad dengan Film, kartun dan sebagainya.

Kasihan mereka, usaha keras mereka akan terus sia-sia, makar-makar mereka akan dibalas dengan makar Allah yang tak terduga. betapa banyak mereka yang berbondong-bondong masuk agama Islam setelah terjadi penistaan. mereka para kaum kafir tak mengerti bahwa Alqur'an itu Kalam Allah, Islam itu agama Allah dan nabi Muhammad itu adalah kekasih Allah, tidak akan pernah jatuh hina karena hinaan manusia sedunia sekalipun, justru sebaiknya semakin tampak cahaya kebenaran Alqur'an dan kemuliaan ahklak nabi Muhammad.

"... Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan manusia dan jin,...” (QS 6 : 112).

salaamu'alaika ya Rasulullah..kami sangat mencintaimu. betapapun mereka mencoba melecehkanmu, kami tetap mencintaimu, malah semakin cinta kami kepadamu...

Rasulullah dalam mengenangmu
Kami susuri lembaran sirahmu
Pahit getir perjuanganmu
Membawa cahaya kebenaran

Engkau taburkan pengorbananmu
Untuk umat mu yang tercinta
Biar terpaksa tempuh derita
Cekalnya hatimu menempuh ranjaunya

Tak terjangkau tinggi pekertimu
Tidak tergambar indahnya akhlak mu
Tidak terbalas segala jasa mu
Sesungguhnya engkau rasul mulia

Tabahnya hatimu menempuh dugaan
Mengajar erti kesabaran
Menjulang panji kemenangan
Terukir nama mu di dalam Al Quran

Rasulullah kami ummatmu
Walau tak pernah melihat wajah mu
Kami cuba mengingatimu
Dan kami cuba mengamalsunnah mu

Kami sambung perjuanganmu
Walau kami dicaci dihina
Tapi kami tak pernah kecewa
Allah dan rasul sebagai pembela

Abu Rafah

Kisah Tentang Sakaratul Maut


Suatu ketika Malaikat Maut diperintahkan Allah untuk mencabut nyawa Nabi Musa. Kedatangan “tamu istimewa” ini membuat muka Nabi Musa pucat pasi. Begitu Malaikat Maut hendak mencabut nyawa beliau dari ujung kaki, Nabi Musa bertanya, “Sampai hatikah engkau mencabut nyawaku dari kaki yang pernah digunakan untuk berjalan menuju Gunung Tursina ketika turun firman-Nya?”

“Bagaimana kalau dari tangan?” Musa menjawab, “Duhai utusan Allah, lupakah engkau bahwa tangan ini pernah menerima lembaran syahifah suci yang berisikan firman-Nya?”

“Bagaimana kalau dari kepala?,” pinta Malaikat Maut. “Yaa Rabbul Izzati. Malaikat-Mu hendak mencabut nyawa hamba-Mu dari kepala ini. Padahal sepanjang hidup hamba menggunakannya untuk bersujud kepada-Mu?”.

Karena tidak ada jalan lain Malaikat Maut mengambil selembar kulit jeruk yang harum baunya. “Wahai Musa, hiruplah aroma kulit jeruk ini,” perintah Malaikat Maut. Begitu aroma kulit jeruk ini terhisap, Nabi yang mulia ini pun menghembuskan nafas terakhirnya.

Menurut sebuah atsar, kematian Nabi Musa adalah kematian paling mudah di antara semua manusia. Namun sadarkah kita apa makna “mudah” dalam proses kematian beliau? Rasulullah saw. bersabda, “Kematian Nabi Musa kadar kegetirannya sama dengan penderitaan seseorang yang ditebas sebilah pedang yang sangat tajam sebanyak 300 kali”. Dalam riwayat lain disebutkan, kematian Nabi Musa itu bagaikan seekor domba dalam keadaan segar bugar lalu dicabut kulitnya dalam keadaan hidup. ‘Aisyah binti Abu Bakar mengungkapkan pula, “Ibarat pentungan besi bergerigi yang ditancapkan ke perut, lalu ditarik dengan sangat keras dengan sekuat tenaga. Tak adakah bagian yang ikut terbawa pentungan itu?”

“Sakaratul maut adalah ungkapan tentang rasa sakit yang menyerang inti jiwa dan menjalar ke seluruh bagian jiwa, sehingga tak ada satu bagian pun yang terbebas dari rasa sakit itu”.

— Abu Hamid Al Ghazali —
Jika kematian Nabi Musa demikian dahsyat dan menyakitkan, apalagi kematian kita—manusia biasa yang lebih banyak dosanya daripada kebaikannya—tampaknya akan jauh lebih menyakitkan! Semoga Allah Yang Maha Penyayang melindungi kita. Karena itu, pantas apabila Rasulullah saw. mencontohkan beberapa doa yang isinya meminta agar Allah Swt. mempermudah proses sakaratul maut kita. Salah satu di antaranya adalah ”Allâhumma innî as’aluka taubatan nashûhâ wa taubatan qablal maût wa rahmatan ’indal maût wa maghfiratan wa rahmatan ba’dal maût wal ’afwa indal hisâb … ” Artinya, ”Ya Allah, aku memohon kepada-Mu tobat nasuha dan tobat sebelum mati, ketenangan (kemudahan) ketika hendak mati (sakaratul maut), ampunan dan ketenangan setelah mati, dan ampunan ketika dihisab …”.

Dari sini kita bisa melihat bahwa doa bisa mempermudah proses dan meringankan proses sakaratul maut. Akan tetapi, doa pun bisa memperberat dan mempersulit proses sakaratul maut. Doa siapa dan bagaimana? Itulah doa dan rintihan serta air mata orang-orang yang terzalimi. Seseorang yang banyak menzalimi orang lain, biasanya akan dipersulit proses kematiannya. Kisah-kisah berikut mudah-mudahan bisa menjadi contoh sekaligus ibrah atau pelajaran bagi kita.

Ketika masih SMP, saya bertetangga dengan seorang kakek kaya raya. Di kampung kami ia termasuk salah seorang terpandang, tanahnya luas, rumahnya bagus, dan uangnya banyak. Kakek itu pun pintar bicara dan berdebat. Namun, di balik itu, menurut orangtua dan orang-orang sekampung, dia termasuk orang licik dan kejam. Entah berapa banyak orang yang tersakiti dan dijerumuskan olehnya. Kakek itu merupakan pentolan PKI yang dulu melarikan diri ke kampung kami. Dia datang sebagai buronan tentara. Akan tetapi, karena kepintaran dan kelicikannya, alih-alih ditangkap ia malah menjadi orang kaya dan berpengaruh di kampung kami. Sebagian tanah warga berhasil ia ambil alih kepemilikannya.

Pada masa tuanya, ia mengidap penyakit sesak napas akut. Setiap kali bernafas, desah napasnya begitu berat dan suara lendir di kerongkongannya jelas terdengar. Dari jarak cukup jauh, seseorang sudah bisa mendengar desah nafasnya. Hal itu terjadi bertahun-tahun lamanya. Ia sudah merobat ke mana-mana tapi tak juga sembuh. Ketika itu saya membayangkan betapa tersiksanya hidup dengan napas seperti itu. Walaupun demikian, sifatnya tetap keras, tidak mau kalah, dan seakan tidak mau bertobat.

Saat-saat menjelang ajalnya, penderitaannya pun bertambah berat. Berhari-hari lamanya Malaikat Maut seakan ”mempermainkan” orangtua ini, hingga akhirnya ia wafat dengan cara yang ”menakutkan”. Ia meronta-ronta dan berdesah berat seperti seekor binatang yang hendak disembelih, sebelum akhirnya diam lunglai karena nyawa telah lepas dari badannya.

Ada lagi seorang lelaki tua, usianya sekitar 65-70 tahun. Badannya kekar dengan muka yang kaku. Walau terlihat baik dengan tetangga, tapi bapak ini sangat mengacuhkan istri dan anak-anaknya. Ia tak segan-segan menempeleng, menendang, memaki-maki dan menyiksa istrinya. Ia seakan tak peduli dengan tangisan ibu dari anak-anaknya tersebut. Selain menyakiti secara fisik, ia pun senang sekali menyakiti secara psikologis dengan lebih mempedulikan istri mudanya daripada istri tuanya. Bapak ini pun dikenal memiliki ilmu hitam yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk mencelakakan orang lain.

Saat-saat menjelang kematiannya sangat mengerikan. Entah karena sakit, ia mengamuk, memukul, mengucapkan kata-kata kasar dan makian, serta melemparkan apa saja yang ada di dekatnya. Karena kewalahan, anak-anaknya menyekap dia di kamar hingga akhirnya meninggal keesokan harinya. Semoga Allah melindungi kita dari kematian semacam itu.

“Jangan menunda-nunda tanpa melakukan persiapan untuk kematian. Umur kita terlalu singkat. Jadikanlah setiap tarikan napas sebagai udara terakhir yang kita hirup. Lalu kematian akan menjemput. Kematian seseorang akan terjadi dalam keadaan di mana ia biasa melakukan sesuatu ketika hidup. Dan ketika dibangkitkan di akhirat, ia pun akan dibangkitkan dalam situasi itu juga”.
— Ibnu Qudamah Al Maqdisi —
Dapatkan Info-info islami di islampeace-inside.blogspot.com

Iblis Datang dari Muka, Belakang, Kanan, dan Kiri


Di dalam Al Qur’an, akan kita dapati sebuah rekaman dialog antara Allah SWT dengan iblis yang dihukum oleh Allah. Dalam dialog tersebut, iblis menyatakan untuk selalu menyesatkan manusia. Hal tersebut terekam dalam surat Al A’raf ayat 16-17 berikut ini:

“Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan men-dapati kebanyakan mereka bersyukur (ta’at).’” (QS. Al A’raf : 16-17)

Dari ayat Al Quran di atas dijelaskan bahwa Iblis akan selalu menghalang-halangi kita dari jalan yang lurus. Caranya, dia akan mendatangi kita dari muka, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri kita. Lalu apa maksud dari keempat penjuru itu?

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan firman Allah SWT dalam surat Al-A’raf ayat 17 di atas adalah:

“Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka”: Iblis akan membuat manusia ragu akan permasalahan akhirat (Min baini Aidihim),

“dan dari belakang mereka”: membuat mereka cinta kepada dunia (Wa Min Kholfihim),

“dari kanan”: urusan-urusan agama akan dibuat tidak jelas (Wa ‘An Aimaanihim)

“dan dari kiri mereka”: dan manusia akan dibuat tertarik dan senang terhadap kemaksiatan (Wa ‘An Syama’ilihim).

Lalu timbul pertanyaan di benak kita, mengapa iblis tidak mendatangi kita dari atas dan dari bawah kita? Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah tafsir Al Qur’an berikut ini:

Al-Fakhrur-Razy dalam tafsirnya berkata: “Diriwayatkan bahwa ketika Iblis mengatakan ucapannya tersebut, maka hati para malaikat menjadi kasihan terhadap manusia mereka berkata: “Wahai Tuhan kami, bagaimana mungkin manusia bisa melepaskan diri dari gangguan syaitan?” Maka Allah berfirman kepada mereka bahwa bagi manusia masih tersisa dua jalan: atas dan bawah, jika manusia mengangkat kedua tangannnya dalam do’a dengan penuh kerendah-hatian atau bersujud dengan dahinya di atas tanah dengan penuh kekhusyu’an, Aku akan mengampuni dosa-dosa mereka” (At-Tafsir Al-Kabir V/215)

Dalam tafsir yang lain juga dikatakan bahwa Iblis tidak mendatangi kita dari atas, karena rahmat turun kepada manusia dari atas (Tafsir Ibnu katsir III/394-395).

Oleh karena itu iman adalah senjata kita. Berdoalah, mari kita berlindung kepada Allah atas segala godaan syaithan yang terkutuk.

Mengenal Hari Ahad, Sabbat dan Wustha


Pada masyarakat Indonesia sebenarnya telah jauh hari mengenal hari AHAD sebagai bagian Nama hari, namun nama hari ini belakangan yaitu abad awal XX mulai sedikit demi sedikit tenggelam dan kemudian seperti terkubur dan digantikan namanya menjadi MINGGU,yang berasal dari nama DOMINGO yang lambat laun populer dan dieja sebagai MINGGU.


Lalu siapakah Domingo itu? dia adalah tak lain adalah seorang Pendeta Kristen, yang pada hari Ahad selalu melakukan Kebaktian Gereja dan aktifitas rutin mingguan itu telah mengubur nama Ahad digantikan hari yang sering kita akrab sebut yaitu: Minggu.

AHAD dalam Bahasa Arab bermakna SATU atau KESATU , yang bila disusun urut dengan hari seterusnya akan menunjukan bilangan hari yang ditunjukan.
Perhatikan tabel ini:

Ahad (Bhs Arab : Ahad) = Satu / Kesatu
Senin (Bhs Arab: Isnain) = Dua / Kedua
Selasa (Bhs Arab:Tsalasa ) = Tiga / Ketiga
Rabu (Bhs Arab:Arbaa)= Empat / Keempat
Kamis (Bhs Arab:Khamsa) = Lima / Kelima
Jum'at (Bhs Arab:Jumu'ah)= Hari Ramai /Berkumpul/Berjama'ah
Sabtu (Bhs Ibrani:Sabbat )= Hari Berhenti atau Terakhir

Dari tabel di atas kita telah paham bagaimana hari-hari itu dinamakan dan ditetapkan.....tanpa kita ketahui sering kita dibodoh-bodohi untuk mengiyakan karena ketidaktahuan dan ketidakpahaman kita bahwa Hari Ketujuh adalah Ahad/Minggu, ternyata jelas itu amat keliru dan salah serta amat tidak mendasar.

Mengapa demikian? mengapa kesalahan tetap dibiarkan? karena kita sering menuliskan atau dibiasakan menyebut hari dimulai dari Senin dan berakhir di Minggu, tanpa kita mau peduli tentang arti utama Ahad tersebut bahkan dapat dikatakan mengabaikan arti Ahad yang berarti Satu. Bila kita telah paham maka sudah selayaknya kita mulai menempatkan Ahad pada bilangan Pertama karena memang arti Ahad itu adalah Hari Pertama.

Inilah satu bukti bahwa Kesesatan untuk menyelewengkan Hari Sabbat dikalangan Kristen dengan alasan pembenaran bahwa mereka benar-benar menjaga Sabbat dengan tetap melakukan Kebaktian di Hari Ketujuh....apakah benar mereka menjaga Sabbat? ternyata mereka tidak menjaganya justru mereka melupakan Sabbat (Hari Sabtu) itu dan mengambil Ahad (Hari Minggu) sebagai hari Beribadah....padahal Isa as / Yesus tidak pernah beribadah di hari Ahad. Pantas jika mereka layak dikatakan bukan Pengikut, karena nyata mereka adalah benar-benar orang-orang yang berdusta dan mendustai Sabbat (Hari Sabtu)
--
Perhitungan Waktu atau Jam :
Kita sering melihat satu fenomena yang kita sering berhenti dengan perkataan Khilafiah, padahal Isalam telah datang dengan Alqur'an yang mulia yang didalamnya terdapat banyak ilmu pengetahuan bagi orang yang mau berpikir. Masalah Penetapan SHALAT WUSTA menjadi bagian yang dipahami begitu beragam dari ada yang meyakininya DZUHUR sebagai Shalat Wustha hingga ada yang meyakini bahwa ASHAR atau bahkan MAGRIB sebagai Shalat Wustha yang dimaksud.
Hal perbedaan ini adalah lantaran Pendalaman tentang pembagian waktu yang tidak mampu untuk ditetapkan atau disikapi, pengklasifikasian Shalat fardhu yang dikaburkan dengan hal yang juga dikatakan sebagai Shalat Wustha.....jika kita teliti dan pahami seharusnya makna yang terkandung tidaklah kabur dan akanmemudahkan kita memahami tentang Wustha dan Keutamaan Shalat Wusta tersebut.

"Peliharalah SHALAT-mu dan SHALAT WUSTHA"
Ayat diatas dapat dilihat bahwa ihwal Shalatmu (shalat Wajib) dengan Shalat Wushta adalah sesuatu yang berbeda.....maka jika masih sama benarkah bisa begini:

1. "Peliharalah SHALAT-mu (Magrib,Isya,Subuh,Dzuhur,Ashar) dan SHALAT WUSTHA (Dzuhur)" .....bukankah ketika kita melaksanakan Shalat Dzuhur berarti kita telah melaksanakan Wustha?
atau:
2. "Peliharalah SHALAT-mu (Magrib,Isya,Subuh,Dzuhur,Ashar) dan SHALAT WUSTHA (Ashar)" .....bukankah ketika kita melaksanakan Shalat Ashar berarti kita telah melaksanakan Wustha?
atau:
3. "Peliharalah SHALAT-mu (Magrib,Isya,Subuh,Dzuhur,Ashar) dan SHALAT WUSTHA (Maghrib)" .....bukankah ketika kita melaksanakan Shalat Maghrib berarti kita telah melaksanakan Wustha?

Supaya kita mampu menelaah bagian Tengah Waktu (Wushta) maka ada baiknya kita menghitung secara tepat dari mana kita mesti menghitung, tentunya berdasarkan Perhitungan Hijriyah.Perhitungan yang benar dalam pergantian Hari adalah bukan dimulai pada pukul 24.00WIB tetapi sebenarnya adalah Jam: 18.00WIB yaitu MAGHRIB yang berarti PERPISAHAN . Hal ini juga masih bisa ditelusuri bagaimana dalam sejarah Bangsa Israel menghormati hari semisal SABBAT , karena Hari dimulai selepas Magrib maka khawatir melanggar SABBAT maka JUM"AT SORE hari mendekati Maghrib antara jam 3 sore hingga jam 6 sore sudah tidak boleh ada Kegiatan Dunia karena harus Konsentrasi untuk Memasuki Hari Beribadah (Hari Istirahat) atau juga manakala kita disibukan untuk melihat Masuknya Hari untuk mulai Berpuasa Ramadhan dan Idul fitri.....bukankah Magrib adalah waktu untuk memastikan bahwa Hari itu telah masuk Hari yang baru yang ditunjukan dari terlihatnya Penampakan Bulan, maka jangan heran jiaka pada saat itu jika dikatakan sudah masuk puasa sesaat setelh itu Shalat Tarawih akan dilaksanakan karena babak baru telah masuk.

Perhitungan Waktu yang tidak diterapkan secara benar mengakibatkan sebagian kita tidak mempunyai ketetapan untuk memaknai WUSTHA (Waktu Tengah), jika kita fokus dengan waktu yang tepat maka membagi 3 bagian waktu lalu mencari titik tengahnya akan menjawab masalah Kegiatan Khusus pada saat waktu Wustha itu.
Mari kita bagi:
24 jam dibagi 3 = 8 jam
Starting:
18.00WIB-02.00WIB (1/3 Hari)
02.00WIB-10.00WIB (2/3 Hari)
10.00WIB-18.00WIB (3/3 Hari)

Dari yang diblock dengan menggunakan huruf BIRU dapat dibaca bahwa waktu itu adalah Waktu Special setiap harinya, yang bisa dipergunakan untuk Muslim dengan apa yang disebut: Shalatul Wustha.... dsb.

Waktu itu amat Istimewa penuh keutamaan karena pada waktu itu lebih banyak yang terlena karena kantuk dan kesibukan aktivitas awal dan penerapan ayatnyapun akan masuk secara full sebagai pelengkap zikrullah.

"Peliharalah SHALAT-mu (Magrib,Isya,Subuh,Dzuhur,Ashar) dan SHALAT WUSTHA (Shalat Lail,Tahajjud,Withir,Isthiharah,Hajat dan Dhuha)"

Mudah-mudahan Hari yang diulas pada kesempatan ini membuka wawasan kita bagaimana menjelaskan yang sebenarnya.

wasalam,
Dapatkan info-info islami di islampeace-inside.blogspot.com

Azab ketika Meninggalkan Shalat Berjamaah

Pada dasarnya, dan seharusnya umat islam itu kalau shalat fardhu dianjurkan shalat berjamaah di masjid. Meski demikian, kita banyak yang melalaikan berjamaah ini.
Sebenarnya shalat berjamaah itu hukumnya sunnah, sunnah muakad.

Ada sebuah hadits yang membuat bulu kuduk merinding.
Keshahihan hadits ini admin belum mengetahuinya.

Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa mengabaikan shalat secara berjamaah, maka Allah SWT akan mengenakan 12 tindakan yang berbahaya kepadanya."

12 tindakan tersebut dibagi menjadi 4 bagian.
Alam dunia, alam kubur, saat akan mati dan hari kiamat.

3 tindakan yang dirasakan di alam dunia:
1. Allah SWT akan menghilangkan barokah dari usahanya dan rezekinya.
2. Allah SWT akan mencabut nur orang mukmin.
3. Dia akan dibenci oleh orang-orang yang beriman.

3 tindakan ketika hendak mati:
1. Roh dicabut dalam keadaan sangat haus.
2. Dia akan merasa sangat pedih ketika ruh dicabut.
3. Dia akan dirisaukan oleh hilangnya iman.

3 tindakan ketika berada dalam alam kubur:
1. Dia akan merasa susah menjawab pertanyaan Malaikat Munkar Nakir.
2. Kuburnya akan cukup gelap.
3. Kuburnya akan menyempit, menghimpit.

3 tindakan di hari kiamat:
1. Hisabnya akan menjadi sangat berat (akan dosa).
2. Allah SWT akan murka kepadanya.
3. Allah SWT akan menyiksanya dengan api neraka.

Itulah 12 tindakan yang sangat menyiksa batin saya sendiri, sedih rasanya bila membacanya.
Bagaimana tidak, aku sendiri juga jarang berjamaah shalat fardhu di masjid, hanya pada waktu maghrib dan subuh saja yang sering. 

Bacaan Istighfar agar Urusan Lancar

Manusia hidup di dunia bisa jadi ada masalah mendadak, misalnya saja butuh biaya anak sekolah dan sebagainya. Yang kita ingat pertama kali tentu hutang kemana atau minta tolong teman, saudara atau bahkan tetangga kita.

Alangkah indahnya jika kita langsung ingat Allah SW, beristighfar dan berdoa terlebih dahulu sebelum ingat yang lainnya.
Karena kunci dari lepasnya masalah adalah dengan selalu ingat kepada-Nya serta mohon ampunan.

Barang siapa yang rajin membaca istighfar, minimal Astaghfirullah, lebih-lebih kalau Sayyidul Istighfar, Insya Allah semua urusan akan lancar.

Lafadz Sayyidul Istighfar tersebut adalah:
"Allahumma anta Rabbi Laa ilaaha illa anta, Kholaqtanii, wa anaa abduka, wa anaa 'alaa 'ahdika, wa wa'dikaa maa astato'tu, a'udzubikaa min sari maa shona'tu, abuuka laka, bib'matika 'alayyaa wa abuuka bidanbii fghfirlii fainnahu la yaghfiruddunuuba illa anta."

Artinya:
"Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, Tidak ada Tuhan selain Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku dan akulah hamba-Mu. Akan kutepati janjiku (kepada-Mu) dengan seluruh kemampuanku.

Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan-kejahatan yang telah kuperbuat. AKu mengakui di hadapan-mu anugerah yang Engkau limpahkan kepadaku.
Kuakui dosa-dosaku. AMpunilah dosa-dosaku. Kerna tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosaku selain Engkau."
(HR. Bukhari dan Nasai).

Diriwayatkan oelh Syaddad bin Aus ra, Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa yang tetap beristighfar, niscaya Allah menjadikan untuknya jalan keluar dari setiap kesempitan dan menjadikan kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan memberinya rezeki yang tidak diperhitungkan."
(HR. Abu Dawud, Nasai, Ibnu Majah dan Hakim). 

Sumber : http://uswahislam.blogspot.com

Makna Dua Kalimat Syahadat

Dua kalimat Syahadat adalah dua perkataan pengakuan yang diucapkan dengan lisan dan dibenarkan oleh hati untuk menjadikan diri sebagai orang islam.

Lafadz dua kalimat syahadat adalah.
"ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH, WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSULULLOH."
Artinya:
"Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah."

Jika seseorang yang bukan islam membaca dua kalimat syahadat ini dengan sungguh-sungguh, yaitu membenarkan dengan hati apa yang ia ucapkan, serta mengerti apa yang ia ucapkan, maka masuklah ia ke dalam agama Islam.
Dan ia berkewajiban mengerjakan rukun Islam.

Makna 2 kalimah Syahadat atau Syahadattain adalah:
1. Syahadat Tauhid.
Artinya menyaksikan ke-Esaan Allah SWT.
2. Syahadat Rasul.
Artinya menyaksikan dan mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW.

Jadi, dua kalimat syahadat ini kudu diucapkan, harus dimengerti artinya dan dibenarkan dalam hati agar sah islamnya.
Kalau hanya diucapkan di lisan tentu semua orang bisa, namun belum tentu hatinya mengerti dan mempercayainya. 

Hukum Shalat Jumat bagi Wanita

Semua ulama telah sepakat bahwa shalat jumat merupakan suatu kewajiban bagi seluruh kaum muslimin (muslim laki-laki). Namun, diantara ulama 4 Mazhab terjadi khilafiyah (beda pendapat) soal status hukum shalat jumat agi kaum wanita.

Dalil Shalat Jumat.
Perintah untuk melaksanakan shalat jumat ini terdapat dalam AL QUr'an Surat Al-Jumu'ah ayat 9.
Allah SWT berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ ٩

Artinya:
"Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475]. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

Maksudnya tinggalkanlah jual beli ini adalah apabila imam telah naik mimbar dan muazzin telah azan di hari Jum'at, Maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalakan semua pekerjaannya.

Hadits
Lalu ada hadits Rasulullah SAW berikut ini.
Rasulullah SAW bersabda,
"Shalat Jumat itu adalah fardhu bagi setiap orang muslim kecuali 4, yaitu orang sakit, hamba sahaya, orang musafir dan wanita."
(HR. Bukhari).

Berdasarkan hadits tersebut, wanita tidak diwajibkan untuk shalat jumat, akan tetapi wanita boleh melaksanakan shalat tersebut sebagaimana kaum pria.
Bolehnya tersebut disebutkan dalam mazhab Syafi'i dan Maliki, sedangkan untuk mazhab Hanafi hukumnya tidak wajib.

Sudah Shalat Jumat apa Perlu melaksanakan shalat Zuhur.
Menurut Imam Syafi'i.
Keberadaan shalat jumat adalahs ebagai pengganti dari shalat zuhur. Shalat jumat dilakukan 2 raka'at dan dua rakaat yang lain telah diganti dengan 2 kali khutbah.

Oleh karena itu, shalat jumat itu adalah pengganti shalat zuhur.
Faham Syafi'iyah menyimpulkan bahwa kaum wanita yang melaksanakan shalat jumat itu tidak perlu melaksanakan shalat zuhur, sebagaimana kaum pria.
Kewajian shalat zuhur itu telah digugurkan oleh shalat jumat.

Menurut Imam Hmabali.
Tidak diwajibkan shalat jumat kepada kaum wanita.
Namun bila melaksanakan shalat jumat, maka menurut faham ini kaum wanita wajib juga melaksanakan shalat zuhur. 
Faham Hambali menyebutkan bahwa shalat jumat sama sekali bukanlah pengganti shalat zuhur.

FATWA MUI Mengenai Shalat Jumat
Pelaksanaan shalat jumat bagi kaum wanita diperbolehkan, namun hukumnya tidalkah wajib. Hal itu dikarenakan banyaknya kaum wanita yang melaksanakan shalat jumat di masa Rasulullah SAW, yang pada saat itu Nabi SAW tidak melarangnya.

Bisa disimpulkan bahwa perintah shalat jumat dalam Al Qur'an dan Hadits oleh para penafsir hanya diperuntukkan atau diwajibkan bagi kaum pria semata, sehingga shalat jumat bagi kaum wanita hukumnya tidak dfiwajibkan, melainkan hanya diperbolehkan.

Wallahu A'lam. 

Tanda-Tanda Mati Khusnul Khatimah

Meninggal dunia dalam keadaan Khusnul Khatimah atau akhir yang baik merupakan dambaan setiap insan. 
Setidaknya ada 4 buah hadits dan 1 ayat Al Qur'an yang dijadikan rujukan untuk menentukan tanda mati yang baik ini.

Menurut Al Imam Al Abani ra dalam kitabnya, Ahkamul Jana'iz Wa Bida'uha, setidaknya tanda-tanda meninggal khusnul khatimah antara lain sebagai berikut:

1. Mengucapkan syahadat ketika hendak meninggal.
Rasulullah SAW bersabda,
"Siapa yang akhir ucapannya adalah kalimat Laa ilaaha Illallah ia akan masuk surga.
(HR. Al Hakim).

2.Dahi berkeringat.
Rasulullah SAW bersabda,
"Meninggalnya seorang mukmin dengan keringat di dahi."
(HR. Ahmad).

3. Meninggal pada malam atau siang hari Jum'at.
Rasulullah SAW bersabda,
"Tidak ada seorang muslim pun yang meninggal pada hari jum'at, kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur."
(HR. Ahmad, At Tirmidzi).

4. Meninggal syahid di medan perang.
Allah SWT berfirman,


وَلا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ 
فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ 
يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّهَ لا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ 

Artinya:
169. janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup[1] disisi Tuhannya dengan mendapat rezki.
170. mereka dalam Keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka[2], bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
171. mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.

Penjelasan ayat:
[1] Yaitu hidup dalam alam yang lain yang bukan alam kita ini, di mana mereka mendapat kenikmatan-kenikmatan di sisi Allah, dan hanya Allah sajalah yang mengetahui bagaimana Keadaan hidup itu.
[2] Maksudnya ialah teman-temannya yang masih hidup dan tetap berjihad di jalan Allah s.w.t.

5. Meninggal dalam keadaan beramal saleh.
Rasulullah SAW bersabda,
"Siapa yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah karena mengaharapkan wajah Allah, yang ia menutup hidupnya dengan amal tersebut maka ia masuk surga. Siapa yang berpuasa sehari karena mengharapkan wajah Allah SWT, yang ia menutup hidupnya dengan amal tersebut maka ia masuk surga. Siapa yang bersedekah dengan satu sedekah karena mengharapkan wajah Allah SWT, yang ia menutup hidupnya dengan amal tersebut maka ia masuk surga."
(HR. Ahmad). 

Tanda-Tanda Orang Beriman menurut Al-Qur'an

Uswah Islam pada hari ini kita akan belajar mengetahui apa sih sebenarnya tanda-tanda orang yang beriman itu. Karena ingin tahu yang sebenarnya, maka kita bisa mengambil ayat-ayat Al Qur'an yang memperkenalkan tanda dan ciri yang disebut dengan orang yang beriman.

Kita semuanya kalau ditanya Apakah Anda termasuk orang yang beriman?
Tentu saja kita jawab iya kan. Ya minimal kita akan menjawab Insya Alloh dan sebagainya yang pada intinya memang kita orang yang beriman.

Kata beriman di sini tentulah ada hubungannya dengan rukun iman yang ada 6 point yang wajib kita yakini dan tidak boleh tidak. Bisa saja seseorang mengaku beriman, tapi belum tentu juga, hanya Alloh SWT saja yang mengetahui isi hati seseorang.
Kita hanya bisa mengetahuinya lewat ciri-ciri atau tanda-tanda atau kebiasaan dan kelakuan orang tersebut.

Saudaraku yang seiman,
Peringatan Allah SWT telah jelas dan sangat menakutkan, karena kebalikan atau lawan kata dari orang beriman adalah orang kafir.
Masih ada satu lagi sebenarnya yang lebih menakutkan, yaitu musuh dalam selimut, orang munafik.

Kelompok orang munafik ini adalah orang-orang yang berpura-pura menunjukkan perilaku keislaman, namun hatinya tidak ada sama sekali rasa iman.
Coba perhatikan Suart Al-Baqarah ayat 8 di bawah ini.



وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ

Artinya:
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian, padahal mereka itu Sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman."

Sangat jelas sekali bahwa Allah SWT mengetahui isi hati setiap insan, terbukti Allah SWT membantah dengan keras pernyataan orang-orang munafik itu.

Lalu apa tanda-tanda orang beriman yang disebutkan dalam Al-Qur'an.
Berikut tanda-tanda orang yang beriman kepada Allah SWT.

1. Sangat mencintai Allah SWT.
Ketahuilah bahwa orang kalau sudah mencintai pastinya akan sangat trengginas, cekatan dan aktif, dan dalam hal ini melakukan berbagai macam kebajikan sebagai wujud akan rasa cintanya.

Dalilnya, Suarat Al-Baqarah ayat 165.

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ

Artinya:
dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).

2. Menjadi Kader Perjuangan Islam.
Dalil SUrat Al-Anfaal ayat 64-65
 
فَكَذَّبُوهُ فَأَنْجَيْنَاهُ وَالَّذِينَ مَعَهُ فِي الْفُلْكِ وَأَغْرَقْنَا الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمًا عَمِينَ
وَإِلَى عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ أَفَلا تَتَّقُونَ

Artinya:
64. Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan Dia dan orang-orang yang bersamanya dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya).
65. dan (kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?"

3. Selalu Komitmen dalam Syahadatnya.
Dalil Surat Al-Fath ayat 18
 
لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا

Artinya:
18. Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, Maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi Balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).

 4. Tiap Pekerjaan selalu didasari Ilmu.
Dalil Surat Al-Isar' ayat 36

وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا

Artinya:
36. dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

5. Mentaati Aturan.
Dalilnya Surat AN-Nisa' ayat 60, 65.
Surat An-Nur ayat 51
Surat Al-Ahzab ayat 36.

6. Hidup Berjamaah
Surat An-Nisa' ayat 59.
 
إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

Artinya:
59. Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), Maka jadilah Dia.
  
7.  Senantiasa Bersyukur.
Dalinya SUrat Saba ayat 13.

يَعْمَلُونَ لَهُ مَا يَشَاءُ مِنْ مَحَارِيبَ وَتَمَاثِيلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُورٍ رَاسِيَاتٍ اعْمَلُوا آلَ دَاوُدَ شُكْرًا وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ

Atinya:
13. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakiNya dari gedung-gedung yang Tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah Hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.

DAN masih banyak lagi dalil-dalil lainnya.