NEGERI INDONESIA

Keindahan Negeri Indonesia perlu kita jaga.

SAHABAT

Jangan pernah menyakiti sahabat baikmu.

TEKHNOLOGY

Kemajuan Tekhnology memudahkan aktivitas kehidupan.

SMK N 1 CLUWAK

Menunjukkan prestasi yang membanggakan.

SHOLAT ITU WAJIB

Jangan pernah tinggalkan kewajibanmu terhadap ALLAH SWT.

Rabu, 07 November 2012

Ya Rasulullah . . Kemilaumu Semakin Terpancar


"Mereka berkehendak memadamkan cahaya agama Allah dengan mulut (media) mereka, dan Allah (menggagalkan usaha) mereka dengan menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir membencinya (QS 9: 32).

Sejak kehadirannya kebumi ini, ia telah membawa rahmat untuk semesta alam. tentu kita ingat, peristiwa hancurnya pasukan gajah yang dipimpin Abrahah yang hendak menghancurkan rumah Allah yakni Ka'bah. hancurnya pasukan gajah bersamaan dengan lahirnya Rasulullah saw yang dipenuhi cahaya di sekeliling ka'bah. bukankah ini adalah pertanda, bahwa Rasulullah sejak kelahirannya saja sudah membawa berkah dan rahmat bagi semesta?

kehidupannya, lurus, bersih, jujur, cerdas, amanah. sejak kecil sampai Ajal menjemput-Nya. bahkan ditengah berseberangnnya aqidah dengan orang-orang kafir quraisy, mereka orang-orang kafir mempercayai Rasulullah untuk menitipkan apa saja kepadanya.

fitnah, mihnah, tribulasi, ancaman, makar, adalah usaha yang selalu dilakukan oleh orang-orang kafir untuk menghadang da'wahnya. sejak panji da'wah itu dikibarkan, hingga kini, semua usaha perusakan terhadap agama ini terus digencarkan oleh mereka. Mereka tak pernah lelah dan tak pernah bosan untuk memadamkan cahaya Allah. Mereka bakar Alqur'an, mereka bantai umat Islam, dimana umat Islam minoritas, disitu umat Islam terancam jiwanya, mereka hina nabi Muhammad dengan Film, kartun dan sebagainya.

Kasihan mereka, usaha keras mereka akan terus sia-sia, makar-makar mereka akan dibalas dengan makar Allah yang tak terduga. betapa banyak mereka yang berbondong-bondong masuk agama Islam setelah terjadi penistaan. mereka para kaum kafir tak mengerti bahwa Alqur'an itu Kalam Allah, Islam itu agama Allah dan nabi Muhammad itu adalah kekasih Allah, tidak akan pernah jatuh hina karena hinaan manusia sedunia sekalipun, justru sebaiknya semakin tampak cahaya kebenaran Alqur'an dan kemuliaan ahklak nabi Muhammad.

"... Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan manusia dan jin,...” (QS 6 : 112).

salaamu'alaika ya Rasulullah..kami sangat mencintaimu. betapapun mereka mencoba melecehkanmu, kami tetap mencintaimu, malah semakin cinta kami kepadamu...

Rasulullah dalam mengenangmu
Kami susuri lembaran sirahmu
Pahit getir perjuanganmu
Membawa cahaya kebenaran

Engkau taburkan pengorbananmu
Untuk umat mu yang tercinta
Biar terpaksa tempuh derita
Cekalnya hatimu menempuh ranjaunya

Tak terjangkau tinggi pekertimu
Tidak tergambar indahnya akhlak mu
Tidak terbalas segala jasa mu
Sesungguhnya engkau rasul mulia

Tabahnya hatimu menempuh dugaan
Mengajar erti kesabaran
Menjulang panji kemenangan
Terukir nama mu di dalam Al Quran

Rasulullah kami ummatmu
Walau tak pernah melihat wajah mu
Kami cuba mengingatimu
Dan kami cuba mengamalsunnah mu

Kami sambung perjuanganmu
Walau kami dicaci dihina
Tapi kami tak pernah kecewa
Allah dan rasul sebagai pembela

Abu Rafah

Kisah Tentang Sakaratul Maut


Suatu ketika Malaikat Maut diperintahkan Allah untuk mencabut nyawa Nabi Musa. Kedatangan “tamu istimewa” ini membuat muka Nabi Musa pucat pasi. Begitu Malaikat Maut hendak mencabut nyawa beliau dari ujung kaki, Nabi Musa bertanya, “Sampai hatikah engkau mencabut nyawaku dari kaki yang pernah digunakan untuk berjalan menuju Gunung Tursina ketika turun firman-Nya?”

“Bagaimana kalau dari tangan?” Musa menjawab, “Duhai utusan Allah, lupakah engkau bahwa tangan ini pernah menerima lembaran syahifah suci yang berisikan firman-Nya?”

“Bagaimana kalau dari kepala?,” pinta Malaikat Maut. “Yaa Rabbul Izzati. Malaikat-Mu hendak mencabut nyawa hamba-Mu dari kepala ini. Padahal sepanjang hidup hamba menggunakannya untuk bersujud kepada-Mu?”.

Karena tidak ada jalan lain Malaikat Maut mengambil selembar kulit jeruk yang harum baunya. “Wahai Musa, hiruplah aroma kulit jeruk ini,” perintah Malaikat Maut. Begitu aroma kulit jeruk ini terhisap, Nabi yang mulia ini pun menghembuskan nafas terakhirnya.

Menurut sebuah atsar, kematian Nabi Musa adalah kematian paling mudah di antara semua manusia. Namun sadarkah kita apa makna “mudah” dalam proses kematian beliau? Rasulullah saw. bersabda, “Kematian Nabi Musa kadar kegetirannya sama dengan penderitaan seseorang yang ditebas sebilah pedang yang sangat tajam sebanyak 300 kali”. Dalam riwayat lain disebutkan, kematian Nabi Musa itu bagaikan seekor domba dalam keadaan segar bugar lalu dicabut kulitnya dalam keadaan hidup. ‘Aisyah binti Abu Bakar mengungkapkan pula, “Ibarat pentungan besi bergerigi yang ditancapkan ke perut, lalu ditarik dengan sangat keras dengan sekuat tenaga. Tak adakah bagian yang ikut terbawa pentungan itu?”

“Sakaratul maut adalah ungkapan tentang rasa sakit yang menyerang inti jiwa dan menjalar ke seluruh bagian jiwa, sehingga tak ada satu bagian pun yang terbebas dari rasa sakit itu”.

— Abu Hamid Al Ghazali —
Jika kematian Nabi Musa demikian dahsyat dan menyakitkan, apalagi kematian kita—manusia biasa yang lebih banyak dosanya daripada kebaikannya—tampaknya akan jauh lebih menyakitkan! Semoga Allah Yang Maha Penyayang melindungi kita. Karena itu, pantas apabila Rasulullah saw. mencontohkan beberapa doa yang isinya meminta agar Allah Swt. mempermudah proses sakaratul maut kita. Salah satu di antaranya adalah ”Allâhumma innî as’aluka taubatan nashûhâ wa taubatan qablal maût wa rahmatan ’indal maût wa maghfiratan wa rahmatan ba’dal maût wal ’afwa indal hisâb … ” Artinya, ”Ya Allah, aku memohon kepada-Mu tobat nasuha dan tobat sebelum mati, ketenangan (kemudahan) ketika hendak mati (sakaratul maut), ampunan dan ketenangan setelah mati, dan ampunan ketika dihisab …”.

Dari sini kita bisa melihat bahwa doa bisa mempermudah proses dan meringankan proses sakaratul maut. Akan tetapi, doa pun bisa memperberat dan mempersulit proses sakaratul maut. Doa siapa dan bagaimana? Itulah doa dan rintihan serta air mata orang-orang yang terzalimi. Seseorang yang banyak menzalimi orang lain, biasanya akan dipersulit proses kematiannya. Kisah-kisah berikut mudah-mudahan bisa menjadi contoh sekaligus ibrah atau pelajaran bagi kita.

Ketika masih SMP, saya bertetangga dengan seorang kakek kaya raya. Di kampung kami ia termasuk salah seorang terpandang, tanahnya luas, rumahnya bagus, dan uangnya banyak. Kakek itu pun pintar bicara dan berdebat. Namun, di balik itu, menurut orangtua dan orang-orang sekampung, dia termasuk orang licik dan kejam. Entah berapa banyak orang yang tersakiti dan dijerumuskan olehnya. Kakek itu merupakan pentolan PKI yang dulu melarikan diri ke kampung kami. Dia datang sebagai buronan tentara. Akan tetapi, karena kepintaran dan kelicikannya, alih-alih ditangkap ia malah menjadi orang kaya dan berpengaruh di kampung kami. Sebagian tanah warga berhasil ia ambil alih kepemilikannya.

Pada masa tuanya, ia mengidap penyakit sesak napas akut. Setiap kali bernafas, desah napasnya begitu berat dan suara lendir di kerongkongannya jelas terdengar. Dari jarak cukup jauh, seseorang sudah bisa mendengar desah nafasnya. Hal itu terjadi bertahun-tahun lamanya. Ia sudah merobat ke mana-mana tapi tak juga sembuh. Ketika itu saya membayangkan betapa tersiksanya hidup dengan napas seperti itu. Walaupun demikian, sifatnya tetap keras, tidak mau kalah, dan seakan tidak mau bertobat.

Saat-saat menjelang ajalnya, penderitaannya pun bertambah berat. Berhari-hari lamanya Malaikat Maut seakan ”mempermainkan” orangtua ini, hingga akhirnya ia wafat dengan cara yang ”menakutkan”. Ia meronta-ronta dan berdesah berat seperti seekor binatang yang hendak disembelih, sebelum akhirnya diam lunglai karena nyawa telah lepas dari badannya.

Ada lagi seorang lelaki tua, usianya sekitar 65-70 tahun. Badannya kekar dengan muka yang kaku. Walau terlihat baik dengan tetangga, tapi bapak ini sangat mengacuhkan istri dan anak-anaknya. Ia tak segan-segan menempeleng, menendang, memaki-maki dan menyiksa istrinya. Ia seakan tak peduli dengan tangisan ibu dari anak-anaknya tersebut. Selain menyakiti secara fisik, ia pun senang sekali menyakiti secara psikologis dengan lebih mempedulikan istri mudanya daripada istri tuanya. Bapak ini pun dikenal memiliki ilmu hitam yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk mencelakakan orang lain.

Saat-saat menjelang kematiannya sangat mengerikan. Entah karena sakit, ia mengamuk, memukul, mengucapkan kata-kata kasar dan makian, serta melemparkan apa saja yang ada di dekatnya. Karena kewalahan, anak-anaknya menyekap dia di kamar hingga akhirnya meninggal keesokan harinya. Semoga Allah melindungi kita dari kematian semacam itu.

“Jangan menunda-nunda tanpa melakukan persiapan untuk kematian. Umur kita terlalu singkat. Jadikanlah setiap tarikan napas sebagai udara terakhir yang kita hirup. Lalu kematian akan menjemput. Kematian seseorang akan terjadi dalam keadaan di mana ia biasa melakukan sesuatu ketika hidup. Dan ketika dibangkitkan di akhirat, ia pun akan dibangkitkan dalam situasi itu juga”.
— Ibnu Qudamah Al Maqdisi —
Dapatkan Info-info islami di islampeace-inside.blogspot.com

Iblis Datang dari Muka, Belakang, Kanan, dan Kiri


Di dalam Al Qur’an, akan kita dapati sebuah rekaman dialog antara Allah SWT dengan iblis yang dihukum oleh Allah. Dalam dialog tersebut, iblis menyatakan untuk selalu menyesatkan manusia. Hal tersebut terekam dalam surat Al A’raf ayat 16-17 berikut ini:

“Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan men-dapati kebanyakan mereka bersyukur (ta’at).’” (QS. Al A’raf : 16-17)

Dari ayat Al Quran di atas dijelaskan bahwa Iblis akan selalu menghalang-halangi kita dari jalan yang lurus. Caranya, dia akan mendatangi kita dari muka, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri kita. Lalu apa maksud dari keempat penjuru itu?

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan firman Allah SWT dalam surat Al-A’raf ayat 17 di atas adalah:

“Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka”: Iblis akan membuat manusia ragu akan permasalahan akhirat (Min baini Aidihim),

“dan dari belakang mereka”: membuat mereka cinta kepada dunia (Wa Min Kholfihim),

“dari kanan”: urusan-urusan agama akan dibuat tidak jelas (Wa ‘An Aimaanihim)

“dan dari kiri mereka”: dan manusia akan dibuat tertarik dan senang terhadap kemaksiatan (Wa ‘An Syama’ilihim).

Lalu timbul pertanyaan di benak kita, mengapa iblis tidak mendatangi kita dari atas dan dari bawah kita? Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah tafsir Al Qur’an berikut ini:

Al-Fakhrur-Razy dalam tafsirnya berkata: “Diriwayatkan bahwa ketika Iblis mengatakan ucapannya tersebut, maka hati para malaikat menjadi kasihan terhadap manusia mereka berkata: “Wahai Tuhan kami, bagaimana mungkin manusia bisa melepaskan diri dari gangguan syaitan?” Maka Allah berfirman kepada mereka bahwa bagi manusia masih tersisa dua jalan: atas dan bawah, jika manusia mengangkat kedua tangannnya dalam do’a dengan penuh kerendah-hatian atau bersujud dengan dahinya di atas tanah dengan penuh kekhusyu’an, Aku akan mengampuni dosa-dosa mereka” (At-Tafsir Al-Kabir V/215)

Dalam tafsir yang lain juga dikatakan bahwa Iblis tidak mendatangi kita dari atas, karena rahmat turun kepada manusia dari atas (Tafsir Ibnu katsir III/394-395).

Oleh karena itu iman adalah senjata kita. Berdoalah, mari kita berlindung kepada Allah atas segala godaan syaithan yang terkutuk.

4 Ayat Anti Galau


Semua mahluk hidup pasti memerlukan istirahat setelah melakukan berbagai aktivitasnya, salah satunya adalah dengan tidur. Selama kita tidur, tubuh kita akan mengganti sel-sel yang rusak dikarenakan aktivitas dengan sel-sel yang baru. Selain itu limbah serta uap kotor yang terjadi pun dibuang oleh tubuh saat kita tidur.

Tidur adalah karunia Allah bagi manusia.  Oleh karenanya dalam Islam terdapat adab-adab tidur yang dicontohkan oleh Rasulullah.

Pertama Qoylullah, yaitu istirahat di pertengahan siang. Qoylullah dilakukan setelah sholat zuhur/sholat jum’at.   Kebiasaan ini dilakukan oleh para sahabat nabi.

Keduatidur di awal malam setelah sholat Isya, kemudian bangun lagi di awal sepertiga malam.

Ketiga jangan tidur sebelum waktu isya karena Rasul membencinya (khawatir kebablasan hingga pagi), dan Rasul juga membenci percakapan yang tanpa manfaat setelah sholat isya.

Keempat menutup pintu, mematikan api/lampu dan menutup piring-piring makanan dan minuman sebelum tidur.  Perintah ini mengandung kebaikan duniawi dan ukhrowi yaitu menjaga diri dan harta dari orang-orang yang hendak berbuat jahat terlebih lagi dari syetan.

Kelima berwudhu sebelum tidur. Hal ini dilakukan agar kita berada dalam keadaan suci bila sewaktu-waktu dipanggil ke hadiratNya dalam keadaan tidur.  Selain itu dengan berwudhu kita bisa dijauhkan dari gangguan syetan dan rasa takut.

Keenam mengebuti tempat tidur dengan ujung sarung/selimut sebanyak 3 kali sambil membaca basmalah. Ini dilakukan untuk mengusir serangga atau makhluk gaib yang berada di atasnya. Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah bersabda :  Apabila salah seorang dari kalian hendak tidur maka kebutilah tempat tidurnya dengan ujung sarungnya karena sesungguhnya ia tidak tahu apa yang akan menimpa kepadanya.

Ketujuh jangan tidur satu selimut antara laki-laki dengan laki-laki (dewasa), perempuan dengan perempuan (dewasa).

Kedelapan Berbaring ke sisi kanan ketika tidur, posisi tangan kanan di tekuk di bawah pipi kanan.  Posisi tidur seperti ini paling bagus untuk manusia, karena organ-organ dalam tubuh tidak saling bertumpang tindih, semua pada tempatnya.

Kesembilan membaca ayat Kursi, surat Al-Ikhlas,  Al-Falaq,  Annas, dan 2 ayat terakhir Al-Baqoroh sebelum tidur.

Kesepuluh membaca doa sebelum tidur “Bismika Allahumma ahya, wa bismika aamuut”.

Mengenal Hari Ahad, Sabbat dan Wustha


Pada masyarakat Indonesia sebenarnya telah jauh hari mengenal hari AHAD sebagai bagian Nama hari, namun nama hari ini belakangan yaitu abad awal XX mulai sedikit demi sedikit tenggelam dan kemudian seperti terkubur dan digantikan namanya menjadi MINGGU,yang berasal dari nama DOMINGO yang lambat laun populer dan dieja sebagai MINGGU.


Lalu siapakah Domingo itu? dia adalah tak lain adalah seorang Pendeta Kristen, yang pada hari Ahad selalu melakukan Kebaktian Gereja dan aktifitas rutin mingguan itu telah mengubur nama Ahad digantikan hari yang sering kita akrab sebut yaitu: Minggu.

AHAD dalam Bahasa Arab bermakna SATU atau KESATU , yang bila disusun urut dengan hari seterusnya akan menunjukan bilangan hari yang ditunjukan.
Perhatikan tabel ini:

Ahad (Bhs Arab : Ahad) = Satu / Kesatu
Senin (Bhs Arab: Isnain) = Dua / Kedua
Selasa (Bhs Arab:Tsalasa ) = Tiga / Ketiga
Rabu (Bhs Arab:Arbaa)= Empat / Keempat
Kamis (Bhs Arab:Khamsa) = Lima / Kelima
Jum'at (Bhs Arab:Jumu'ah)= Hari Ramai /Berkumpul/Berjama'ah
Sabtu (Bhs Ibrani:Sabbat )= Hari Berhenti atau Terakhir

Dari tabel di atas kita telah paham bagaimana hari-hari itu dinamakan dan ditetapkan.....tanpa kita ketahui sering kita dibodoh-bodohi untuk mengiyakan karena ketidaktahuan dan ketidakpahaman kita bahwa Hari Ketujuh adalah Ahad/Minggu, ternyata jelas itu amat keliru dan salah serta amat tidak mendasar.

Mengapa demikian? mengapa kesalahan tetap dibiarkan? karena kita sering menuliskan atau dibiasakan menyebut hari dimulai dari Senin dan berakhir di Minggu, tanpa kita mau peduli tentang arti utama Ahad tersebut bahkan dapat dikatakan mengabaikan arti Ahad yang berarti Satu. Bila kita telah paham maka sudah selayaknya kita mulai menempatkan Ahad pada bilangan Pertama karena memang arti Ahad itu adalah Hari Pertama.

Inilah satu bukti bahwa Kesesatan untuk menyelewengkan Hari Sabbat dikalangan Kristen dengan alasan pembenaran bahwa mereka benar-benar menjaga Sabbat dengan tetap melakukan Kebaktian di Hari Ketujuh....apakah benar mereka menjaga Sabbat? ternyata mereka tidak menjaganya justru mereka melupakan Sabbat (Hari Sabtu) itu dan mengambil Ahad (Hari Minggu) sebagai hari Beribadah....padahal Isa as / Yesus tidak pernah beribadah di hari Ahad. Pantas jika mereka layak dikatakan bukan Pengikut, karena nyata mereka adalah benar-benar orang-orang yang berdusta dan mendustai Sabbat (Hari Sabtu)
--
Perhitungan Waktu atau Jam :
Kita sering melihat satu fenomena yang kita sering berhenti dengan perkataan Khilafiah, padahal Isalam telah datang dengan Alqur'an yang mulia yang didalamnya terdapat banyak ilmu pengetahuan bagi orang yang mau berpikir. Masalah Penetapan SHALAT WUSTA menjadi bagian yang dipahami begitu beragam dari ada yang meyakininya DZUHUR sebagai Shalat Wustha hingga ada yang meyakini bahwa ASHAR atau bahkan MAGRIB sebagai Shalat Wustha yang dimaksud.
Hal perbedaan ini adalah lantaran Pendalaman tentang pembagian waktu yang tidak mampu untuk ditetapkan atau disikapi, pengklasifikasian Shalat fardhu yang dikaburkan dengan hal yang juga dikatakan sebagai Shalat Wustha.....jika kita teliti dan pahami seharusnya makna yang terkandung tidaklah kabur dan akanmemudahkan kita memahami tentang Wustha dan Keutamaan Shalat Wusta tersebut.

"Peliharalah SHALAT-mu dan SHALAT WUSTHA"
Ayat diatas dapat dilihat bahwa ihwal Shalatmu (shalat Wajib) dengan Shalat Wushta adalah sesuatu yang berbeda.....maka jika masih sama benarkah bisa begini:

1. "Peliharalah SHALAT-mu (Magrib,Isya,Subuh,Dzuhur,Ashar) dan SHALAT WUSTHA (Dzuhur)" .....bukankah ketika kita melaksanakan Shalat Dzuhur berarti kita telah melaksanakan Wustha?
atau:
2. "Peliharalah SHALAT-mu (Magrib,Isya,Subuh,Dzuhur,Ashar) dan SHALAT WUSTHA (Ashar)" .....bukankah ketika kita melaksanakan Shalat Ashar berarti kita telah melaksanakan Wustha?
atau:
3. "Peliharalah SHALAT-mu (Magrib,Isya,Subuh,Dzuhur,Ashar) dan SHALAT WUSTHA (Maghrib)" .....bukankah ketika kita melaksanakan Shalat Maghrib berarti kita telah melaksanakan Wustha?

Supaya kita mampu menelaah bagian Tengah Waktu (Wushta) maka ada baiknya kita menghitung secara tepat dari mana kita mesti menghitung, tentunya berdasarkan Perhitungan Hijriyah.Perhitungan yang benar dalam pergantian Hari adalah bukan dimulai pada pukul 24.00WIB tetapi sebenarnya adalah Jam: 18.00WIB yaitu MAGHRIB yang berarti PERPISAHAN . Hal ini juga masih bisa ditelusuri bagaimana dalam sejarah Bangsa Israel menghormati hari semisal SABBAT , karena Hari dimulai selepas Magrib maka khawatir melanggar SABBAT maka JUM"AT SORE hari mendekati Maghrib antara jam 3 sore hingga jam 6 sore sudah tidak boleh ada Kegiatan Dunia karena harus Konsentrasi untuk Memasuki Hari Beribadah (Hari Istirahat) atau juga manakala kita disibukan untuk melihat Masuknya Hari untuk mulai Berpuasa Ramadhan dan Idul fitri.....bukankah Magrib adalah waktu untuk memastikan bahwa Hari itu telah masuk Hari yang baru yang ditunjukan dari terlihatnya Penampakan Bulan, maka jangan heran jiaka pada saat itu jika dikatakan sudah masuk puasa sesaat setelh itu Shalat Tarawih akan dilaksanakan karena babak baru telah masuk.

Perhitungan Waktu yang tidak diterapkan secara benar mengakibatkan sebagian kita tidak mempunyai ketetapan untuk memaknai WUSTHA (Waktu Tengah), jika kita fokus dengan waktu yang tepat maka membagi 3 bagian waktu lalu mencari titik tengahnya akan menjawab masalah Kegiatan Khusus pada saat waktu Wustha itu.
Mari kita bagi:
24 jam dibagi 3 = 8 jam
Starting:
18.00WIB-02.00WIB (1/3 Hari)
02.00WIB-10.00WIB (2/3 Hari)
10.00WIB-18.00WIB (3/3 Hari)

Dari yang diblock dengan menggunakan huruf BIRU dapat dibaca bahwa waktu itu adalah Waktu Special setiap harinya, yang bisa dipergunakan untuk Muslim dengan apa yang disebut: Shalatul Wustha.... dsb.

Waktu itu amat Istimewa penuh keutamaan karena pada waktu itu lebih banyak yang terlena karena kantuk dan kesibukan aktivitas awal dan penerapan ayatnyapun akan masuk secara full sebagai pelengkap zikrullah.

"Peliharalah SHALAT-mu (Magrib,Isya,Subuh,Dzuhur,Ashar) dan SHALAT WUSTHA (Shalat Lail,Tahajjud,Withir,Isthiharah,Hajat dan Dhuha)"

Mudah-mudahan Hari yang diulas pada kesempatan ini membuka wawasan kita bagaimana menjelaskan yang sebenarnya.

wasalam,
Dapatkan info-info islami di islampeace-inside.blogspot.com

Azab ketika Meninggalkan Shalat Berjamaah

Pada dasarnya, dan seharusnya umat islam itu kalau shalat fardhu dianjurkan shalat berjamaah di masjid. Meski demikian, kita banyak yang melalaikan berjamaah ini.
Sebenarnya shalat berjamaah itu hukumnya sunnah, sunnah muakad.

Ada sebuah hadits yang membuat bulu kuduk merinding.
Keshahihan hadits ini admin belum mengetahuinya.

Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa mengabaikan shalat secara berjamaah, maka Allah SWT akan mengenakan 12 tindakan yang berbahaya kepadanya."

12 tindakan tersebut dibagi menjadi 4 bagian.
Alam dunia, alam kubur, saat akan mati dan hari kiamat.

3 tindakan yang dirasakan di alam dunia:
1. Allah SWT akan menghilangkan barokah dari usahanya dan rezekinya.
2. Allah SWT akan mencabut nur orang mukmin.
3. Dia akan dibenci oleh orang-orang yang beriman.

3 tindakan ketika hendak mati:
1. Roh dicabut dalam keadaan sangat haus.
2. Dia akan merasa sangat pedih ketika ruh dicabut.
3. Dia akan dirisaukan oleh hilangnya iman.

3 tindakan ketika berada dalam alam kubur:
1. Dia akan merasa susah menjawab pertanyaan Malaikat Munkar Nakir.
2. Kuburnya akan cukup gelap.
3. Kuburnya akan menyempit, menghimpit.

3 tindakan di hari kiamat:
1. Hisabnya akan menjadi sangat berat (akan dosa).
2. Allah SWT akan murka kepadanya.
3. Allah SWT akan menyiksanya dengan api neraka.

Itulah 12 tindakan yang sangat menyiksa batin saya sendiri, sedih rasanya bila membacanya.
Bagaimana tidak, aku sendiri juga jarang berjamaah shalat fardhu di masjid, hanya pada waktu maghrib dan subuh saja yang sering.